Halaman

Rabu, 14 April 2010

Persiapan Pekerjaan Reparasi / Servis Elektronika

Persiapan Pekerjaan Reparasi / Servis Elektronika
By wien

Oke sobat.. kita ketemu kembali kali ini. Langsung saja, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang kegiatan yang harus dan kudu mesthi dilakukan oleh sobat jika sebagai teknisi. Nah... Sebelum pada pekerjaan mereparasi peralatan elektronika itu sendiri, ada kegiatan yang disebut dengan pra reparasi. Kegaiatan pra reparasi itu nanti berkaitan dengan kelancaran dalam melakukan reparasi khususnya reparasi elektronika. Beberapa hal yang harus kita perhatikan sebelum melakukan pekerjaan reparasi adalah sebagai berikut ini :
• Spesifikasi dan cara kerja peralatan dikuasai lebih dulu.
• Kebutuhan peralatan kerja mekanis dan alat ukur listrik serta bahan reparasi dipersiapkan dan diidentifikasi apakah sesuai dengan SOP (Standard Operation Procedure).
• Tempat kerja dipersiapkan dan dibebaskan dari kemungkinan bahaya kecelakaan.
• Perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja digunakan secara benar serta langkah pengamanan dilakukan sesuai dengan prosedur yang diberlaku-kan

ALAT UKUR/INSTRUMEN KEPERLUAN PERBAIKAN/REPARASI
Instrumen ataupun peralatan ukur yang sangat berperan dalam pekerjaan perbaikan/raparasi dalam semua jenis pesawat elektronika adalah AVO meter, atau sering juga disebut multimeter/multitester.

Peralatan lain yang juga tidak kalah pentingnya didalam pekerjaan perbaikan/reparasi dari segala jenis pesawat elektronika antara lain: obeng, tang, solder, signal generator/signal injektror, oskiloskop dan alat Bantu lainnya. Dengan demikian ada dua jenis peralatan yang diperlukan dalam perbaikan/reparasi pesawat elektronik:

A) Peralatan yang dibutuhkan didalam pekerjaan mekanik.

Di bawah ini akan ditunjukan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan/reparasi, disini tidak dijelaskan secara rinci didalam penggunaan alat ukur, karena peserta diklat sudah memperoleh kompetensi EKA-MR. UM. 005 .A.
1. Obeng
Tanpa mempunyai obeng, kita tidak akan bisa mereparasi alat-alat elektronika atau radio dan lain sebagainya, obeng ini mempunyai peranan yang sangat penting didalam pekerjaan perbaikan/reparasi pesawat radio ataupun pesawat elektronik lainnya. Fungsinya ialah untuk membuka sekerup atau memasang sekerup (pekerjaan mekanik).

Agar memudahkan anda dalam pekerjaan/reparasi sebaiknya persiapkan obeng yang berbagai jenis ukuran dan macam-macamnya. Yaitu dengan membeli satu set obeng. Jenis obeng ada yang berujung pipih (-)dan berujung (+) disebut kembang. Gunanya juga disesuaikan keperluan. Jika kita akan membuka atau memasang sekerup kembang hendaknya dipakai obeng (+) kembang. Jika kita memasang sekerup (-) hendaknya dipakai obeng yang berujung pipih saja. Dalam membuka sekerup usahakan jangan sampai sekerup cacat atau rusak. Oleh sebab itu gunakan obeng yang sesuai dan yang masih baik keadaannya.


Gambar. 1: Macam-Macam Obeng

Pada gambar 10 adalah gambar macam-macam obeng untuk keperluan perbaikan/reparasi dalam menangani pekerjaan mekanik.

2. Obeng pengetrim
Untuk keperluan mengetrim diperlukan obeng yang khusus untuk itu, biasanya pangkalnya terbuat dari plastik dan ujungnya dari pelat. Gambar 11 di bawah adalah salah satu contoh obeng yang dapat digunakan sebagai pengetrim.


Gambar 2. Obeng Trim


3. Tang

Gambar 12a dan 12b adalah yang lajim dipergunakan.



Gambar 3. Tang yang bermoncong panjang.

Selain dari pada obeng, kita juga butuh bermacam-macam jenis tang. Tang diperlukan dalampekerjaan perbaikan/reparasi pesawat elektronika. Tang ini bentuknya moncong panjang pada pangkalnya.
Fungsi untuk membengkokan kawat atau memegang kaki komponen seperti Resisitor, Transistor dan komponen lainnya.

Tang kombinasi ini ada yang berisolasi dan ada yang tak berisolasi. Fungsinya banyak, bisa untuk memotong melipat/membengkokan dan lain sebagainya.



Gambar 4. Tang kombinasi


4. Solder
Solder Merupakan peralatan yang diperlukan untuk melepas dan memasang komponen dari PCB (printed circuit board). Pekerjaan ini diperlukan solder yang sesuai dengan daya panas pemasangan maupun melepas komponen. Solder sangat penting dan harus anda punyai. Dibawah ini salah satu model Solder listrik yang dilengkapi kedudukan:






Gambar 5. Solder listrik

Daya panas Solder dapat dipilih dan disesuaikan dengan komponen yang akan disolder. Panas yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen, dan sebaliknya solder yang kurang panas dapat mempengaruhi hasil penyolderan yang sempurna.

B) Peralatan yang digunakan didalam pekerjaan pengukuran.
1. Multimeter
Konfigurasi multimeter dan perangkat-perangkat yang terdapat pada sebuah multimeter diperlihatkan pada gambar 14



Gambar 6. Sebuah Multimeter Analog



Gambar 7. Penyidik (probes)




Gambar 8. Papan Skala Multimeter
a) Papan Skala: digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistansi (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya. Lihat gambar 16.

b) Saklar Jangkauan Ukur: digunakan untuk menentukan posisi kerja multimeter, dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam ), saklar ditempatkan pada posisi , demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-A). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.
c) Sekrup pengatur posisi jarum (preset): digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala)

d) Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment): digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistansi. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.
e) Lubang Kabel Penyidik: tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.
f) Batas Ukur (Range) Kuat Arus: biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25 – 25 – 500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 25 mA. Untuk batas ukur (range) 500, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 500 mA.

g) Batas Ukur (range) Tegangan (ACV-DCV): terdiri dari angka; 10 – 50 – 250 – 500 – 1000 ACV/DCV. Batas ukur (range) 10, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 10 Volt. Batas ukur (range) 50, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 50 Volt, demikian seterusnya.
h) Batas Ukur (Range) Ohm: terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (k). Untuk batas ukur (range) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) x10, semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10 (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (k), semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan k), Untuk batas ukur (range) x10k (10k), semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10k.

2. Oskiloskop
Oskiloskop merupakan salah satu alat yang dominan dalam melakukan prosedur reparasi, terutama untuk jenis–jenis pesawat yang terdiri dari susunan sirkuit dalam bentuk yang kompleks, oskiloskop merupakan suatu alat yang mampu melihat dan menganalisa gejala – gejala listrik. Oskiloskop mempunyai kemampuan dalam hal – hal sebagai berikut:
a) Melihat bentuk tegangan periodik maupun non perodik.
b) Mengukur tegangan dan arus.
c) Mengukur frekuensi.
d) Mengukur beda fasa.
e) Sebagai penggambar x – y.
Dengan oskiloskop tidak hanya besarnya tegangan ataupun arus yang dapat kita ketahui tapi bentuk wujud dari tegangan maupun arus itu dapat dengan jelas. Jadi secara ringkasnya, bentuk gelombang yang keluar dari hasil pengukuran pada suatu titik akan mudah dilihat dengan jelas. Salah satu contoh adalah sebagaimana pada gambar berikut:








Bila sinyal Audio generator atau RF generator ini digunakan sebagai sinyal input didalam penelusuran terminal input untuk menuju ke output maka pada layar oskiloskop akan terlihat dengan jelas karakteristik respon frekuensi rangkaian yang tengah diamati. Misalnya pada rangkaian frekuensi menengah (IF), rangkaian Audio pada pesawat penerima radio.

3. Signal Injector
Alat ini digunakan untuk melakukan pengetesan terhadap rangkaian–rangkaian transistor (bahkan pada komponen transistornya) untuk mengetahui keadaan komponen tersebut.
Sebagai contoh alat signal injektor adalah ditunjukan pada gambar 18 di bawah ini;



Signal injektor ini sebenarnya merupakan osilator audio yang sangat dominan untuk melacak rangkaian – rangkaian transistoryang rusak. Karena pada rangkaian yang rusak bila diinjeksi dengan alat ini akan memberikan reaksi suara.
Biasanya signal injektor ini digunakan untuk mencari gangguan pada rangkaian–rangkaian audio seperti pesawat radio transistor, tape recorder ataupun pada pesawat televisi pada rangkaian sesudah penguat video.



2 komentar:

  1. Really your blog is very interesting.... It contains great and unique information. I enjoyed to visiting your blog. It's just amazing.... Thanks very much for the share.
    airport pickup w2 | heathrow to w2 | southend to w2

    BalasHapus